Monday 3 June 2013

Dan Jika Allah sudah berkehendak., tak satu makhlukpun yang mampu menolak.. Allahu Akbar...

Media Inggris: Islam, Agama Masa Depan Negara Ini
Walaupun Muslim Inggris dihujani hujatan dan kecaman pasca penusukan tentara oleh ekstremis di Woolwich pekan lalu, namun tidak bisa dipungkiri jumlah pemeluk Islam di negara itu kian meningkat.

Daily Mail memberitakan pada  Kamis, 30 Mei 2013, dalam sensus tahun 2011 dikatakan bahwa umat Islam di Inggris meningkat dari tiga persen menjadi 4,8 persen atau sekitar 2,7 juta orang. Kebanyakan dari mereka adalah Muslim usia muda, di bawah 25 tahun.

Sebaliknya, pemeluk Kristen di negara mayoritas Kristen Anglikan ini mengalami menurunan drastis dalam satu dekade terakhir. Jumlah populasinya menyusut dari 71,7 persen menjadi 59,3 persen atau 33,2 juta orang, dengan seperempat pemeluk berusia lanjut, mendekati 80 tahun.

Selain itu, penurunan jumlah umat Kristen juga disebabkan oleh semakin sedikitnya jemaah yang menghadiri Misa Minggu di gereja.
Ini terbukti dari tiga foto yang coba dibandingkan oleh Daily Mail, yaitu foto Gereja St Mary, Gereja St George in the East dan Mesjid Spitalfields. Ketiganya berlokasi di bagian Timur London.

Dalam foto pertama, jemaat Gereja St Mary, jemaah hanya sekitar 20 orang. Kebanyakan adalah orang tua. Banyak kursi kosong yang tidak terisi. Padahal, gereja yang telah dibuka sejak Oktober 1849 ini bisa menampung hingga 1.000 orang.
Media Inggris: Islam, Agama Masa Depan Negara Ini

Foto kedua, Jemaat gereja St George in the East terlihat hanya berjumlah 12 orang pada Misa Minggu.
Media Inggris: Islam, Agama Masa Depan Negara Ini
Sementara gambar kedua yang diambil pada waktu shalat Jumat, terlihat masjid Spitalfields penuh sesak. Bahkan jemaah sampai meluber hingga ke jalan-jalan. Ini dikarenakan kapasitas mesjid tersebut hanya 100 orang.
Media Inggris: Islam, Agama Masa Depan Negara Ini
Berdasarkan kenyataan ini, Daily Mail memperkirakan bahwa Islam akan segera menjadi agama dominan di masa depan Inggris.
"Diperkirakan dalam waktu hanya 20 tahun, akan ada lebih banyak Muslim aktif di negara ini ketimbang mereka yang datang ke gereja. Ini pemikiran yang bahkan tidak terbayangkan setengah abad lalu," tulis Daily Mail. [yy/viva.co.id]

Iran Hentikan Bantuan untuk Palestina karena HAMAS Dukung Mujahidin Suriah

Iran telah menghentikan bantuan untuk pemerintahan Gaza Palestina yang dipimpin HAMAS. Menurut laporan The Telegraph Iran biasanya memberi bantuan hingga  15 juta Lira per bulan untuk HAMAS. Jumlah itu setara dengan kurang lebih 81 miliar Rupiah.
Bantuan finansial untuk HAMAS dihentikan Iran sebagai hukuman bagi organisasi terbesar di Jalur Gaza itu. Iran kecewa kepada HAMAS setelah menemukan fakta organisasi yang didirikan Asy Syahid Syaikh Ahmad Yassin itu mendukung kelompok mujahidin Suriah.
Sebagaimana dilaporkan Bumi Syam, HAMAS telah menunjukkan komitmennya kepada kelompok mujahidin Suriah. Hal ini bukan karena ikatan politik antara HAMAS dan jaringan mujahidin di Suriah. Namun menteri luar negeri HAMAS, Ghazi Hamad dengan terbuka menyatakan hubungan mereka dengan oposisi Suriah adalah hubungan aqidah sebagai umat Islam berbasis Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Ghazi Hamad, wakil menteri luar negeri Hamas, mengakui bahwa terjadi perbedaan pendapat serius terkait sikap politik antara Iran dan HAMAS mengenai revolusi di Suriah.
“Saya tidak dapat menyangkal bahwa sejak tahun 2006 Iran mendukung Hamas dengan uang dan banyak hal. Tapi situasi saat ini tidak seperti masa lalu. Hubungan kami dengan Iran sudah tidak baik lagi,” jelas Ghazi dikutip juga oleh Associated Press.

Redaktur: Shabra Syatila 

Syaikh Al Qaradhawi Serukan Muslim Sunni Bergabung dengan Mujahidin Suriah Melawan Hizbullah

Ulama terkenal Syaikh DR Yusuf Al Qaradhawi telah menyerukan umat Islam Sunni untuk bergabung dengan pejuang oposisi melawan rezim Suriah, saat ia mengecam kelompok Syi’ah Hizbullah karena mengirimkan orang-orangnya untuk melawan para pejuang oposisi, yang sebagian besar Muslim Sunni, di Suriah.
Syaikh Al Qaradhawi, seorang tokoh kontroversial di dunia Barat tetapi yang memiliki jutaan pendukung, sebagian besar dari Ikhwanul Muslimin, juga mengecam Iran karena mendukung rezim Suriah Presiden Basyar Al Assad.
“Setiap Muslim yang telah dilatih untuk melawan dan mampu melakukan hal itu (harus) bersedia untuk mendukung para pejuang oposisi Suriah,” ulama itu mengatakan di sebuah pawai di Doha Jumat (31/5/2013) malam.
“Iran mendorong maju senjata dan laki-laki (untuk mendukung rezim Suriah), jadi mengapa kita berdiri menganggur?” kata Syaikh Al Qaradhawi yang mengatakan bahwa kelompok militan Syi’ah bersenjata Libanon, yang bernama Hizbullah, yang berarti Partai Allah dalam bahasa Arab, seharusnya bernama Hizbusy Syaitan atau “Partai Setan”.
“Pemimpin Partai Setan datang untuk melawan Muslim Sunni … Sekarang kita tahu apa yang Iran inginkan … Mereka ingin pembantaian lanjutan untuk membunuh Muslim Sunni,” kata Syaikh Al Qaradhawi.
“Bagaimana mungkin 100 juta Syi’ah (di seluruh dunia) mengalahkan 1,7 miliar (Muslim Sunni)?”
Ia berseru, “Hanya karena Muslim (Sunni) lemah”.
Hizbullah, sekutu dekat Iran dan rezim Suriah, secara terbuka terlibat dalam perang melawan pejuang oposisi di Suriah.
Menarik Dukungannya yang Lalu
Syaikh Al Qaradhawi mengaku menyalahkan dirinya sendiri karena sebelumnya pernah mendukung Hizbullah dan pemimpinnya Hassan Nasrallah yang meraih popularitas setelah gigih memimpin kelompoknya dalam perang melawan Israel pada tahun 2006.
“Saya membela orang yang disebut sebagai Nasrallah dan partainya, partai tirani … di depan para ulama di Arab Saudi,” yang waspada terhadap negara tetangga Syi’ah Iran dan sekutunya.
“Tampaknya para ulama Arab Saudi lebih matang (dalam menyikapi Hassan Narallah dan Hizbullah-red) daripada saya,” kata Syaikh Al Qaradhawi.
Tapi ulama itu bersikeras bahwa seruan tersebut untuk melawan Hizbullah “bukan terhadap semua Syi’ah”.
Militan Syi’ah Hizbullah terlibat dalam pertempuran sengit melawan para mujahidin untuk merebut kota Suriah Qushair dekat perbatasan Libanon. Kelompok militan Syi’ah bersenjata tersebut telah kehilangan puluhan orang dalam pertempuran untuk merebut Qushair